BBOneNews.ID – Dulu namanya samen level alias kumpul kebo. Lalu dikenal juga dengan istilah Teman Tapi Mesra alias TTM. Kini santer dikenal dengan friends with benefits (FWB).
Kini di kalangan generasi muda FWB diketahui marak terjadi. Salah satu alasan adalah tidak ingi terikat dengan hubungan resmi, yang banyak konsekuensi finansial, legal dan sosial yang berat.
Generasi muda ingin segalanya praktis, termasuk dalam urusan asmara dan kebutuhan seksual. Maka terjadilah FWB.
Alasan lain, beberapa merasa bosan dan hubungan seksual dalam kerangka legal itu tidak memuaskan dan tidak mendapatkan apa yang diinginkan dengan pasangan.
Padahal FWB memiliki konsekuensi besar dari segi kesehatan. Berikut adalah catatan bahaya perilaku FWB.
Pertama, pelaku FWB sering meremehkan penggunaan alat pengaman seksual ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan FWB mereka. Hal ini dipicu karena hubungan antara keduanya telat erat, mendalam, dan begitu saling percaya. Jadi wajar melupakan faktor kebersihan dan kesehatan bebas dari penyakit menular seksual.
Padahal tidak ada jaminan mereka yang nampak sehat secara fisik adalah mereka yang bebas dari ancaman penyakit seksual, karena dipastikan pelaku FWB ini memilikipasangan seksual lebih dari satu.
Jadi ancaman terjadinya penularan penyakit menular seksual (PMS) sangat besar terjadi di kalangan pasangan FWB.
Kedua, bahaya yang umum adalah terjadinya kehamilan di luar perencanaan dan di luar nikah, karena perilaku hubungan seksual tanpa alat pengaman seksual. Dalam hubungan FWB seolah adalah hubungan resmi suami istri yang semua terukur dan punya kepastian hukum, mereka melampiaskan kasih sayang dan nafsu seksual sesuai keinginan mereka.
Akibatnya terjadi kehamilan di luar perencanaan dan di luar nikah. Ada beberapa kemungkinan yang muncul, pertama membiarkan si jabang bayi lahir tanpa status hukum pasti karena lahir dari hubungan di luar ikatan pernikahan legal, jabang bayi digugurkan yang berakibat kesehatan yang buruk bagi si ibu dan rentan kematian, dan ketiga menikah setelah peristiwa FWB ini bisa rentan cerai karena pernikahan tidak direncanakan dan diharapkan sebelumnya.
Semoga Anda dewasa dan sangat bertanggungjawab bersikap. Kembalilah ke tuntunan agama untuk selamat dunia dan akhirat.[]