BBOneNews.id,-Hari ini, Rabo (19-07/2023) Don Muzakir, Ketua Papera Pusat, mengawali tahun baru 1445 Hijriyah dengan sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna. Beliau mengunjungi makam mantan Presiden Soeharto di Astana Giribangun, Karanganyar.
Don Muzakir tiba di Astana Giribangun pagi ini dengan hati penuh kerendahan dan penghormatan. Ia menyampaikan doa dan penghormatan kepada almarhum Soeharto, mengingat jasa-jasanya dalam membangun dan mengisi sejarah Indonesia. Perjalanan spiritual ini menjadi bentuk penghormatan dari Don Muzakir dan sekaligus menjadi momen untuk merenungkan perjalanan perjuangan bangsa yang telah dilalui.
Astana Giribangun, yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Soeharto, adalah suatu tempat yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi bangsa Indonesia. Kunjungan ini juga menjadi simbol dari pentingnya mengenang jasa-jasa para pemimpin bangsa, serta semangat untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Dalam perjalanan spiritual itu, Don Muzakir didampingi jajaran DPC Papera Karanganyar, dan anggota DPRD kabupaten Karanganyar, Setyawan Dibroto SE , dari fraksi Gerindra.
Setyawan menyampaikan bahwa perjalanan spiritual kali ini sangat bermakna bagi kelangsungan pergerakan Partai Gerindra, “Mengingat perjuangan Beliau (Presiden ke dua: Soeharto) sangat berjasa dalam kelanjutan pembangunan bangsa,” kata Setyawan.
Tidak hanya itu, setelah perjalanan spiritual di Astana Giribangun, Don Muzakir juga menyempatkan diri untuk bertemu dan berdialog dengan para pedagang di pasar Matesih, Karanganyar. Dalam kunjungannya tersebut, beliau mendengarkan curahan hati dan aspirasi dari para pedagang, serta berbagi pesan-pesan inspiratif tentang arti penting berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa.
Perjalanan spiritual dan interaksi dengan pedagang ini mencerminkan kesadaran Don Muzakir akan peran penting dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin organisasi. Ia berharap dapat menjadi contoh bagi semua anggota Papera Pusat dan juga masyarakat luas, untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kepedulian, dedikasi, dan pengabdian dalam membangun bangsa.
Don Muzakir didampingi Setyawan Dibroto dan jajarannya mengakhiri perjalanannya dengan penuh harapan dan semangat baru untuk menyongsong tahun baru 1445 Hijriyah. Beliau berkomitmen untuk terus berjuang demi kemajuan organisasi dan negara, mengambil hikmah dari sejarah dan semangat kepemimpinan Soeharto, serta membangun sinergi dengan masyarakat dalam mencapai cita-cita bersama.
“Selamat tahun baru 1445 Hijriyah, semoga semangat kebersamaan dan semangat perjuangan terus menyala di hati kita!” Kata Don Muzakir, di hadapan pedagang pasar Matesih, kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Wahyu