BBOneNews.id,-Expo UMKM Solo yang berlangsung pada 10-13 Agustus 2023 di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah., telah usai. Expo UMKM Solo 2023 diikuti oleh 500 UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. UMKM yang ikut pameran bergerak di berbagai bidang, seperti kuliner, kerajinan, fashion, dan lainnya.
Expo UMKM Solo 2023 bertujuan untuk mempromosikan produk-produk UMKM kepada masyarakat luas dan meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia.
Salah satu yang tidak ketinggalan diantara ratusan peserta UMKM Expo, adalah hadirnya peserta dari Kampung Batik Laweyan. Sebut saja namanya Heri Waskito, tokoh perbatikan dari Laweyan yang ikut mensemarakkan expo UMKM 2023 di Solo.
Butik atau galeri batik Heri Waskito ini berada di tengah tengah perkampungan Batik Laweyan. Dengan luasan lahan work Shop yang cukup luas, Heri Waskito menyediakan sarana dan tempat untuk latihan membatik atau hanya sekedar melihat lihat museum sejarah batik tertua di Laweyan. HerI Waskito menyediakan fasilitas destinasi wisata seperti itu. Termasuk menyediakan tempat untuk pelatihan bagi anak anak sekolah yang ingin serius membatik: baik batik tulis maupun batik cetaknya.
Kampung Batik Laweyan adalah salah satu sentra batik terbesar di Indonesia. Kampung ini terletak di Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kampung Batik Laweyan telah berdiri sejak abad ke-16 dan menjadi salah satu sentra batik tertua di Indonesia.
Kmpung Batik Laweyan memiliki 2.000 pengrajin batik yang menghasilkan berbagai macam motif batik, seperti motif parang, truntum, sekar jagad, dan lainnya. Kampung Batik Laweyan juga memiliki banyak toko batik yang menjual berbagai macam produk batik, seperti kain batik, baju batik, dan aksesoris batik.
Kampung Batik Laweyan kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik di Kota Surakarta. Kampung ini memiliki suasana yang khas dan menarik, dengan bangunan-bangunan tua yang masih berdiri kokoh. Kampung Batik Laweyan juga mernjadi tempat yang tepat untuk belajar tentang sejarah batik dan proses pembuatan batik.
Dan Heri Waskito pemuda Laweyan yang cukup berpengaruh di kampung Laweyan sudah menjalani bisnis batik warisan leluhurnya cukup lama dan melayani berbagai macam jenis orang dan tokoh yang hanya sekedar mampir ke rumahnya, sekedar untuk membatik, atau tanya tanya soal sejarah batik Laweyan.
Sebagai tokoh budaya, yang berpengaruh di Laweyan dan sekitarnya Heri Waskito juga tidak luput dari incaran politisi dalam mendulang suaranya. Salah satunya tokoh politisi dari Gerindra Don Muzakir, dan Fathurrahman Nugroho, dari relawan Bolone Mase yang akhir akhir ini menyempatkan ketemu dan ngobrol untuk memperjuangkan UMKM sebagai basis perekonomian bangsa.
Seperti yang dilakukan oleh wali kita Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang sangat peduli dengan dunia UMKM di wilayahnya.
Heri Waskito, pun akhirnya bergabung dengan Bolone Mase Solo dan Papera (Pejuang Pedagang Indonesia Raya) Laweyan, bersama sama memperjuangkan UMKM lewat jalur politik. Meskipun dirinya awam dan buta politik. Yang ia tahu hanya batik membatik dan bagaimana caranya Laweyan menjadi daerah yang mendapatkan tempat tersendiri di Republik ini.
“Karena laweyan, sudah terbukti, bahwa Laweyan adalah sentra batik, peninggalan nenek moyang, yang harus kita jaga bersama sama keberkahannya,” kata Heri Waskito.