BBOneNews,-Ratusan bahkan ribuan anggota REEI (Relawan Eco Enzym Indonesia), Minggu, 11/05-23, bersama sama melakukan penuangan eco enzym ke sungai atau laut yang tercemar limbah. Kegiatan itu dilakukan secara serentak di seluruh cabang REEI Se Indonesia.
Di Magelang kegiatan penuangan eco enzym dilakukan di beberapa sungai yang sudah terdampak limbah industri.
REEI Magelang yang diketuai Yuni Yulia Farikha (41 th), perempuan asal Borobudur ini bersama puluhan relawan eco enzym se Kabupaten Magelang mengadakan Penuangan Eco enzym di sungai Katang, desa Mejing, kecamatan Candimulyo, kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 11-06/23.
“Lokasi tersebut dipilih karena sungai Katang, sudah begitu parahnya atas pencemaran limbah pabrik tahu yang sudah berlangsung selama bertahun tahun,” kata Yuni.
Mayoritas penduduk sekitar di sekitar sungai Katang memiliki usaha pembuatan tahu. Dan mereka belum menemukan teknologinya dalam mengolah limbah tahu secara efektif. Sehingga, limbahnya masih dialirkan sungai Katang, jelas lebih lanjut Yuni di sela sela kesibukannya membriefing anggota relawan.
Aksi puluhan anggota REEi di kali Katang dihadiri anggota REEI dari berbagai kecamatan se kabupayen Magelang, seperti dari kec Candimulyo, kec Tegalrejo, kec Mertoyudan, kec Kaliangkrik, dan dari kota magelang.
Jumlah eco enzym yang dikumpulkan dari anggota REEI sejumlah 33 liter dan langsung dituangkan ke sungai Katang.
Tujuan penuangan eco enzym ini adalah berguna untuk membunuh bakteri, membersihkan kotoran, mengurangi bau busuk, menjaga kelestarian sungai dari sungai yang sudah tercemar.
Yulia berharap dari pengumpulan eco enzym ini bisa dilakukan secara rutin tiap bulannya.
“Supaya, sungai yang tadinya tercemar dan berbahaya bisa bening kembali, bersih, dan aman dari limbah beracun.” Kata Yulia lebih lanjut.
Rencana aksi ini akan terus dilakukan dan berlanjut ke sungai sungai lain yang tersebar di kabupaten magelang, tanpa menunggu hari lingkungan hidup tiap tahunnya. “Karena setiap hari, kita butuh lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman. Termasuk pasokan air dari sungai yang terus terjaga kesehatannya dan aman untuk dikonsumsi.” Tutup Yulia.