Menu

Mode Gelap

Filsafat 20:37 WIB ·

Khalwat KH Buya Syakur Yasin Disain Ulang Kualitas Manusia Bermakna Oleh Dona Romdona (Dai Milenial, asal Karawang Bekasi)


					Khalwat KH Buya Syakur Yasin Disain Ulang Kualitas Manusia Bermakna  Oleh Dona Romdona (Dai Milenial, asal Karawang Bekasi) Perbesar

BBOneNews.ID – Khalwat KH Buya Syakur Yasin di Alas Sukatani, Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat baru memasuki hari ke 10. Masih 30 hari peserta khalwat mukim dan tidak berinteraksi dengan dunia luar. Apa yang dicari peserta khalwat selama 40 hari di hutan jati itu?
Ustad Dona Romdona mencoba memberi penjelasan secara ilmiah dalam penulisan di bawah ini, dibuktikan juga dengan pembuktian diri karena ustad Dona Romdona juga menjadi salah satu pelaku khalwat sejak beberapa tahun terakhir ini. Sangat menarik, membedah mengurai mendidik otak dan memaksa otak mengubah pola pikir, kebiasaan menjadi tata kerja positif dalam otak. Berikut ulasannya (redaksi)

Dalam kajian dr. Joe Dispenza yang meneliti tentang cara berpikir dan perilaku manusia disimpulkan bahwa manusia itu ketika berpikir dalam lintasan pikirannya terbukti kalau manusia itu punya perilaku yang diulang ulang setiap harinya. Setiap bangun tidur dengan kebiasaan pengin sarapan pagi, mandi pagi, sarapan pagi, minum kopi, ngerokok, cuci muka, wudhu dan aktifitas lainnnya. Dengan sendirinya pikiran akan bekerja untuk melakukan aktifitas tindakan memenuhi hasrat kebiasaan di pagi hari itu. Seperti berkeinginan untuk menanak nasi, menyalakan kompor, mencuci panci, mengambil piring, sendok dan kelengkapan sarapan pagi lainnya. Itulah yang disebut dengan lintasan pikiran yg polanya sama dan berulang ulang dikerjakan pada setiap paginya.
Setiap harinya, lintasan pikiran selama kurun waktu bertahun tahun terdapat antara 60.000 – 70.000 lintasan pikiran aktif yang sudah terpola dengan sendirinya selama bertahun tahun dalam menjalani hidupnya.

Jalur lalu lintas sistem sarafnya hanya satu jalur, karena terbentuk dengan swndirinya atas pengulangan-pengulangan dari kebiasaan-kebiasaan lama. Kebiasaan yang sudah terprogram dengan sendirinya ketika tidak ada hal hal baru yang mengejutkan dalam kehidupan dan perilaku aktion yang dijalaninya.

Susunan saraf kita pergerakannya hanya mengikuti memori kebiasaan lama. Dan sel dalam tubuh kita kemampuannya hanya mengulang memori memori atau kebiasaan-kebiasaan yang sudah tercipta dengan sendirinya. Tidak ada hal yang baru dan progresif ketika memori memelihara kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak membawa perubahan baru.

Sel dalam tubuh sebenarnya kerjanya menangkap memori dan getaran dari luar. Di saat getaran dari luar mengusik sel tubuh otomatis tersimpan dengan sendirinya di membran sel dan tersampaikan ke DNA tubuh.
Dr. Joe Dispenza mengungkapkan ketika getaran baru tersimpan di DNA, otomatis DNA itu mengeluarkan energinya sesuai dengan tangkapan memori otak. Karenanya memori dalam DNA tidak akan pernah diprogram ulang, yang terjadi adalah energi pengulangan.
Artinya otak hanya menjalankan program lama dari kebiasaannya selama ini.
Yang disebut pola berpikir itu banyak dipengaruhi oleh perasaan. Perasaan dipengaruhi oleh hormon-hormon dan sel-sel dalam tubuh. Inilah yang disebut titik tolak lintasan pemikiran, menyatunya sel tubuh atau partikel tubuh dengan perasaan dan cara berpikir yang membentuknya.

Baca juga:  Menumbuhan Kesadaran Ber "Falyatalattof"

Betulkah kita menginginkan kualitas hidup? Dengan memiliki kecerdasan menjadi salah satu kunci bagaimana merubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang positif. Dan keluar dari belenggu kebiasaan lama yang tidak produktif.

Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan merekonstruksi ulang memori-memori yang tersimpan di partikel tubuh yang tersusun dalam syaraf otak dan sel-sel DNA kita. bagaimana cara merubahnya? Salah satunya yaitu dengan melakukan proses pengulangan kata-kata positif yang diarahkan masuk ke alam bawah sadar. Pengulangan kata-kata positif ini menurut kajian Neurologi Linguistik Program NLP ( Neuro Linguistik Programming) menjadi efektif
ketika proses pengulangan kata-kata positif (doa, mantra, juga zikir) dilantunkan setiap hari dan masuk kedalam tubuh Dengan membawa energi positif ke alam bawah sadar.
Pengulangan doa, mantra, zikir, atau kata-kata positif itu dilakukan saat posisi pikiran atau lintasan pikiran tidak sedang banyak bekerja/melakukan aktifitas fisik atau tidak banyak bergerak. Dengan kata lain pada saat posisi diam, menjelang tidur, termangu, meditasi, atau melakukan aktifitas pemberhentian olah pikir.
Lintasan pikiran itu bisa terbaca dengan sendirinya pada saat tidak meresponnya pikiran liar, pikiran bergelombang, atau pada saat posisi gelombang berpikir kita masuk wilayah gelombang alfa. Di posisi ini diperlukan kata-kata positif, zikir atau lantunan doa-doa yang terus menerus diulang ulang setiap harinya.
Proses pengulangan yang berlangsung secara terus menerus dimaksudkan agar energi atau vibrasi kata-kata positif, zikir dan lantunan-lantunan doa energi masuk ke alam bawah sadar.
Ketika energi positif masuk ke alam bawah sadar dengan proses pengulangan yang tak berhenti maka getarannya akan merestrukturisasi energi dalam sel tubuh kita, sekaligus merubah data-data dalam DNA, akan mengatur atau menormalkan sirkulasi dan fungsi partikel-partikel dalam tubuh.
Dengan cara seperti itu kita sedang melakukan reprogramming atau memprogram ulang, mendesain ulang energi di dalam tubuh.
Setelah terprogram ulang kebiasaan, tindakan lama otomatis berubah dengan cepat. Dan hadirlah inovasi, kreasi, kecerdasan baru yang konstruktif, menjadikan kita memiliki tingkat kualitas hidup yang tinggi.

Baca juga:  KH. Hasyim Afandi, Bupati Magelang Yang Asal Temanggung Dicintai Rakyat Magelang dan Temanggung

Dalam mazhab ‘Nurosains’ orang yang sering melakukan kebiasaan lama, lalu lintas elektrik dalam susunan syarafnya hanya satu alur. Lalu lintas susunan syarafnya hanya satu arah. Tidak banyak arah, dan tidak banyak alternatif alternatif.
Disebutkan juga dalam kajian nurosains lalu lintas pikiran tersebut bisa diubah haluannya, dan kita bisa menciptakan susunan syarat yang baru.

Ketika kita bisa menciptakan lalu lintas lintasan pikiran yang baru, susunan syaraf kita akan menyala semua, gelombang elektriknya menyala.

Saat semuanya menyala maka kerangka berpikir otak akan menjadi kreatif inovatif.
Kita akan kaya menemukan solusi baru. Kita menjadi orang yang memiliki kualitas berpikir dan daya nalar kreasi yang tinggi.
Inilah yang disebut neuroplastisipitas.

Mengapa KH Buya Syakur Yasin selalu menekankan kepada santrinya agar tiap tahun melakukan aktifitas ibadah Khalwat selama 40 hari penuh dan tinggal di tenda tenda non permanen di dalam hutan.
Adalah agar Dalam menjalani ibadah khalwat terjadi pengkondisian diri untuk merubah kebiasaan lama dan mendesain kehidupan yang baru lewat doa doa yang diulang ulang dan konsisten selama 40 hari.
Dengan keistiqomahan khalwat akan membentuk kebiasaan-kebiasaan baru, dan merubah kebiasaan-kebiasaan lama dengan aktivitas ibadah dzikir, istighosah, melantunkan doa-doa yang harus dijalankan oleh para peserta khalwat mengikuti tata cara khalwat yang sudah ditetapkan panitia.

Ketika peserta khalwat melakukan proses pengulangan dalam doanya, dzikirnya energinya positifnya masuk ke alam bawah sadar mengubah susunan partikel tubuh dan memgubah pola berpikir kebiasaannya. Akhirnya peserta khalwat memiliki kualitas hidup yang tinggi dalam kehidupan berikutnya di rumah setelah pulang dari khalwat.
Di dalam khalwat juga aktifitas peserta lebih banyak berdiam diri di tempat yang hening. Mereka melakukan zikir siang dan malam. Ketika di malam hari peserta khalwat menyepi di tengah hutan untuk mengaktifkan kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin. Hormon melatonin ini hanya akan bangkit ketika di malam hari. Intinya ketika energi kegelapan mulai muncul hormon ini akan membangkitkan rasa kasih, cinta, damai, penuh syukur, rasa welas asih, tidak ada kebencian, kesakitan kesakitan yang ada hanya ketenangan, kebahagiaan, kedamaian.
Hormon ini pula yang bisa membentuk sensitifitas hati menjadi jernih dan bening.

Ada juga hormon DMT (Dimethyltryhptamine) yang akan bangkit ketika energi kegelapan mulai muncul, dimulai di saat ghurubus syam, saat pergantian siang menjadi malam, di saat energi gelap mengangkasa mengubah menjadi energi kebaikan. Di saat gelap menjadi jembatan antara dimensi fisik dan non fisik.

Baca juga:  Nyi Purwa Performance Art "Sungkem Kali" di Hari Sungai Nasional

Peserta khalwat yang terbangkitkan hormon dmt-nya biasanya seluruh panca inderanya akan hidup dan dihidupkan. Dengan sendirinya dalam dirinya berkemampuan mendengarkan bunyi-bunyi tasbih dari alam sekitarnya. Mampu mengakses dimensi-dimensi non fisik. Suara-suara alam itu terdengar dengan sendiri pada dimensi non fisik. Seakan akan semuanya berzikir hanya kepada Allah.
Hormon yang mampu menangkap sinyal seperti ini dikenal sebagai media antara alam fisik dan non fisik.
Karena itu, Lelaku asketis ( kholwat, uzlah, puasa, bertapa) bukan hanya soal menajamkan rasa, tapi lelaku tersebut juga mampu merestrukturisasi memori sel tubuh. Bahkan kode kode DNA dalam tubuh kita bisa diperbaharui kembali secara frontal. Sehingga peristiwa peristiwa hidup yg seharusnya terjadi ( bersifat na’as, bala, kena pepaten, sial, miskin, karma buruk) yg datanya tersimpan di DNA bisa dirubah.
Kita mampu melakukan pemograman ulang, dan meretasnya. Kita adalah Tajjali-Nya, Kita Co-creator illahi yg mampu mendesain ulang DNA kita ( Epigenetika).
Seorang Ahli biologi molekuler Rusia PJOTR GARJAJEV membuktikan bahwa Getaran dan Vibrasi DNA bisa diubah dengan frekuensi kata kata.
Kata kata yang diucapkan berulang ulang harus memiliki frekuensi yang tepat. Bahwa wiridan dalam kerangka khalwat dengan jumlah bilangan tertentu akan berpengaruh pada vibrasi dan frekuensi untuk mengubah kode kode DNA.
Di penghujungnya mampu membentuk kehidupan manusia ke arah yg lebih baik.
Kita mengetahui bahwa 73 % alam ini terdiri dari energi gelap,
Energi gelap di butuhkan dalam rangka kebangkitan antena kesadaran (pineal gland) yang menghasilkan hormon melatonin, vinolin dan DMT.
Hormon ini hanya akan menggeliat dan bangkit ketika tersentuh energi gelap/malam. Proses sentuhan energi gelap dalan tubuh kita menjadikan unsur unsur kemanusiaan tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang mampu mawas diri, hati welas asih dan jiwa penuh dengan cinta.
Begitulah, khalwat KH Buya Syakur Yasin, tidak akan ada kesia sian, karena khalwat adalah salah satu bentuk ibadah spiritual yang dibutuhkan setiap manusia, dalam rangka merekonstruksi ulang niat dan tujuan hidup dalam keridhoanNya yang sejati. Menjadi kekasih sejati dari Yang Maha sejati. (Mbah Roso)

Artikel ini telah dibaca 113 kali

Avatar badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bersatunya Kiai Magelang Ingin Perubahan Dengan Memilih Sudaryanto Agung Trijaya Magelang Satu

6 Oktober 2024 - 10:04 WIB

KH. Hasyim Afandi, Bupati Magelang Yang Asal Temanggung Dicintai Rakyat Magelang dan Temanggung

6 Oktober 2024 - 07:46 WIB

Sinta Kusumaningrum Caleg Wanita Dapil Sleman

12 Oktober 2023 - 21:48 WIB

Muscab MPC Bantul Terselenggara Sukses

31 Juli 2023 - 14:35 WIB

Hari Sungai Nasional Menguak Relief candi Borobudur dan Spiritual Sungkem Sungai

28 Juli 2023 - 13:29 WIB

Nyi Purwa Performance Art “Sungkem Kali” di Hari Sungai Nasional

28 Juli 2023 - 13:12 WIB

Trending di Filsafat